Kami melanjutkan perjalanan. Jalan menuju cagar budaya yang kami tuju聽 melalui rumah penduduk, sawah, dan kebun. Tampak ayam-ayam berjalan santai di sawah. Seekor babi hutan hitam yang gemuk dirantai dan tengah menikmati makan sorenya, daun-daun nan lezat. 馃構 Setelah parkir kendaraan, kami berjalan kaki sekitar 500 meter. Dan akhirnya tampak papan nama besar, Cagar budaya Pokekea. Kami melonjak girang.
Tiada pagar besi,聽 namun cagar budaya ini dipagari perbukitan anggun dan prairie. Tak ada tiket masuk. Sore itu pun kami tidak bertemu petugas/penjaga. Mungkin ini juga yang menyebabkan artefak di sini rentan pencurian. Siapa pun bisa bebas keluar masuk situs.
Lihatlah… batu-batu berbentuk tempayan raksasa atau disebut kalamba, berserak di tanah. Awesome! Gedhe banget. Kalamba-kalamba ini berdiri lepas dikelilingi prairie dan perbukitan. Cantik sekali….
Penutup kalamba tergeletak di tanah, beberapa terbenam miring. Kalamba sendiri berdinding polos. Sementara tutupnya (tuatena) dihiasi ukiran menonjol, ada yang tampaknya berbentuk hewan, ada juga yang menyerupai bayi merangkak dengan posisi bervariasi.
Kami mendekati kalamba yang masih utuh. Tempat ini menampung air hujan. Di bibir kalamba, ada ceruk seperti tempat sabun (atau tempat persembahan). Oiya, kalamba artinya perahu arwah, so kemungkinan artefak ini berhubungan dengan kematian, bukan tempat air ya. 馃槹
Beberapa kalamba terbelah. Lumut-lumut tinggal di dindingnya. Konon lumut ini harus dibersihkan dengan cairan khusus dan disikat pelan karena lumut yang dibiarkan akan merusak relief. Special treatment pokoknya.
Tak jauh dari Kalamba ada 2 patung batu duduk berdampingan. Cekungan tipis membentuk alis menyatu lurus ke bawah membentuk hidung di wajahnya. Dua noktah terbingkai alis dan hidung membentuk dua mata. Patung yang lebih besar, ditandai dengan garis tipis mulut di bawah hidung. Sang patung berasal dari batu yang lempeng kotak. Tangannya nyaris tak tampak. Di belakangnya ada patung serupa yang menyendiri namun batunya lebih hitam.
Tak jauh dari 3 patung ini ada kalamba yang menyerupai pot dengan ukiran wajah seirama rupa sepasang patung tadi. Somehow ukiran wajah ini mengingatkan saya pada rupa owl burung hantu.
Saya berharap menjumpai tengaran/papan petunjuk informasi atau selebaran, atau聽聽 pusat informasi sejarah yang menjelaskan tentang situs megalitik di sini, di Napu ini sehingga kami bisa memahami benda-benda apakah di hadapan kami ini. Sayang sekali belum ada. 馃槦 Mustinya memang saya browsing dulu supaya ada referensi sebelum ke sini. Akhirnya kami sibuk mengelilingi Pokekea dan takjub dengan apa yang ada di depan mata.
Hmm… Siapakah pemilik kisah historis megalitik ini? ……
(bersambung)
Pic : dokumen pribadi, menggunakan smartphone alakadarnya by Hani, Aris, Ophiq, Nel, and Ikwan
KBBI – Kamus Besar Bahasa Indonesia
ar路te路fak : 1 benda-benda, spt alat, perhiasan yg menunjukkan kecakapan kerja manusia (terutama pd zaman dahulu) yg ditemukan melalui penggalian arkeologi;
2 benda (barang-barang) hasil kecerdasan manusia, spt perkakas, senjata
ca路gar: daerah perlindungan untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan, binatang, dsb; lindungan;
—聽 budaya : daerah yg kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dr bahaya kepunahan
re路li路ef : 1 pahatan yg menampilkan perbedaan bentuk dan gambar dr permukaan rata di sekitarnya; 2 gambar timbul (pd candi dsb)