P4LU – D017664L4

Adalah suatu perjuangan untuk sampai ke Palu. Tak jarang saya minum antimo, entah 1 atau setengah butir demi bertahan melalui jalan berkelok-kelok. Jalur trans sulawesi dari Mamuju Utara – Palu memang di seberang laut. Kanan bukit, kiri laut. Pak sopir sudah hafal tandanya kalau saya buka plastik, muntah..

Sampai di Donggala selalu membuat saya bisa tersenyum, sudah dekat Palu ! 😊Pantainya indah, nggak habis puasnya memandang. Perahu nelayan berjejer di atas birunya air laut. Kalau malam, yang tampak adalah kerlip lampu di antara kegelapan. Donggala, di sini ada warung makan Terminal Indah yang membuat sejenak melupakan perut melilit. Viewnya langsung ke laut. Ikan bakar, pepes udang, dan kelor santan nya selalu menggoda. Ada juga warung Kaledo Loli yang konon lebih nyus daripada warung kaledo di kota.

Deretan pertokoan Donggala dengan bangunan tua jadi saksi betapa tempat ini pernah jadi pelabuhan besar di Indonesia. Di pinggir jalan ada pohon sakura pink dan lapak penjual buah musiman, kadang mangga atau srikaya. Donggala juga terkenal dengan pusat kerajinan tenun ATBMnya. Sebagai pecinta tenun, tentu saya juga punya..

28 September 2018 jam 18 wita, gempa magnitudo 7,7 kedalaman 10 km mengguncang Sulawesi Tengah. Pusatnya ada di Donggala.

Donggala mana yang jadi pusat gempa ? Kalau dari peta, tampaknya di Donggala utara, dekat pelabuhan Pantoloan, bukan Donggala dekat pengrajin tenun itu. Atau kalau dari arah selatan, Donggalanya setelah kota Palu. Memang jalur ini jalur persimpangan yang penting. Jalan trans Sulawesi Palu-Donggala ini pasti dilalui jika anda menuju ke utara : Toli Toli, Gorontalo, Manado ataupun ke timur : Parigi Moutong, Poso, Ampana, Morowali. Cmiiw.

Informasi demikian terbatas sehingga saya tak tahu bagaimana sebenarnya. Donggala mana yang rusak. Jalan mana yang putus. Karena ibu kota Sulawesi Tengah ini posisinya di pok tengah sisi barat Sulawesi, sementara itu sang propinsi punya wilayah yang jauh ke ujung utara dan ujung timur.

Bentang alamnya luar biasa. Perbukitan indah, pantai pasir putih, two thumbs up. Saya selalu berangan-angan ada kereta api yang menghubungkan Palu sampai ke ujung-ujung sulawesi. Supaya nggak perlu antimo 2 butir menahan kocaknya jalan…

Kabarnya, saat ini, XL yang lancar beroperasi. Masalahnya, teman-teman rata-rata pakainya telkomsel. Bukan iklan, tapi memang jaringan telkomsel yang tersebar di pelosok dan paling kuat.

Saat tsunami menerjang Pantai Talise, pantai di sekitar Teluk Palu, warung-warung tepi pantai itu tampak rapuh. Di tepi Talise memang banyak warung menjual pisang pepe, ketan bakar, saraba, dan jadi tempat kongkow orang-orang. Bahkan PGM, mall baru dan mall besar di sana juga kena. Seorang teman punya gerai pakaian di mall itu.. Ada lagi teman yang rumahnya tak jauh dari PGM. Dan, teman yang tinggal di Palu, umumnya suaminya ada di site. Mereka ini wonder women mengurus anaknya sekolah di kota. Duh, apa kabar saudaraku ?

Jembatan kuning, jembatan baru, landmark kota Palu itu juga rubuh. Jembatan kokoh dan keren itu rubuh karena gempa ! Menurut para geolog, sesar Palu Koro yang bergeser ini melalui sungai Lariang, sungai yang kami temui hulunya di Lembah Napu, Poso, dekat rumah seorang teman. #waspada.. Kita memang tinggal di daerah rawan bencana ya. Resiko tsunami tepi pantai, sesar Palu Koro, hingga longsor.

Fyi, Palu sudah banyak berbenah dibanding kala pertama kami datang, 2010 lalu. Saat gerhana matahari 2016, turis dan peneliti berdatangan. Fasilitas kota jauh meningkat pesat. Hotel, tempat makan, pusat perdagangan, ada di mana-mana.

Kini, Mal Tatura Ramayana, Jl Emy Saelan rusak. Jalan Emy Saelan ini adalah kawasan perekonomian yang padat dan segalanya ada. Penginapan, warung makan, fotokopi, apotek, penjual buah, oleh-oleh, segala ada deh. Kalau tidak ada kendaraan, masih bisa lah jalan kaki, atau naik pete-pete. Di dekat mall, ada pasar tradisional tempat saya menemani teman untuk belanja ayam dan bebek. Langsung dipotong on the spot.

Sementara itu, Hotel Roa-Roa, hotel baru di dekat RS Bala Keselamatan (BK), kabarnya juga rusak. Kalau tidak salah ini sekitar Jl Woodward, masih belok ke gang kalau dari Emy Saelan. Ini juga nggak jauh dari Mal Tatura. Saya pernah jalan kaki dari BK ke Tatura cari makanan buka puasa dan sahur saat suami opname dulu. Jl Woodward ini daerah padat, ada beberapa gereja di sekitar sini.

Memang boleh dikata, Palu ini komplet. Kristen katolik islam sama kuatnya. Arab, Manado, Toraja, Bugis, Bone, Jawa, Bali, you mention it, tinggal bersama. Pemilik warung akan mengingatkan kalau di warung ini dijual makanan yang dilarang untuk muslim. Ini saya sangat hargai.

Doa terbaik untuk teman-teman di Sulawesi Tengah. Semoga selalu kuat dan bencana segera berakhir. Semoga bahu membahu membuat bencana alam ini cepat tertangani. Tuhan bersama ta.

*tears, 29 September 2018.